Dalam sambutannya, Anton menegaskan “Membaca bukan suatu kebiasaan, karena semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Oleh sebab itu setiap anak harus benar-benar dibekali dengan ketrampilan literasi dasar, yaitu membaca. Guru harus benar-benar memahami betapa pentingnya ketrampilan literasi dasar setiap siswanya. “Ketika kita membangun budaya literasi di madrasah, guru harus bisa menunjukan teladan bahwa kita harus orang petama yang membaca,” pintanya.
Lebih lanjut beliau mengajak para guru di lingkungan MIN untuk membangun kebiasaan membaca bagi para siswa-siswinya, karena guru berkewajiban untuk mencerdaskan anak didiknya secara spiritualitas; membaca merupakan makanan yang menguatkan jiwa anak kita secara matang dan jiwa spiritualitasnya menjadi cerdas.
“Dengan membaca kita akan memperoleh pengetahuan dan informasi baru. Maka kegiatan gerakan literasi di madrasah ini patut mendapat apresiasi, mendorong seluruh warga madrasah untuk selalu membaca. Karena dengan membaca kita bisa tahu sesuatu yang sebelumnya kita tidak mengetahuinya,”
Sumber : https://ntt.kemenag.go.id/berita/507955/anton-nggaa-rua-resmikan-taman-baca-min-nagekeo