"Kami
biasakan beri materi saat kegiatan eskul Pramuka. Tentang disiplin, salah
satunya disiplin lalu lintas," ujarnya.
Selain itu
dukungan instansi terkait juga sangat penting misalkan pihak kepolisian turun
ke sekolah-sekolah melakukan sosialisasi. Ia menyebutkan kalau di MIN pihaknya
memberikan sosialisasi kepada orangtua saat rapat komite. Sehingga orangtua
mengingatkan anak-anak agar tertib berlalu lintas.
"Sinergi
orangtua sekolah dan instansi terkait yaitu polisi. Agar bisa ke
sekolah-sekolah beri sosialisasi dan penyuluhan. Sudah banyak kejadian tuh.
Kalau di MIN himbauan ke orang tua saat rapat komite atau pembagian
raport," ujarnya.
Ia mengingatkan
agar orangtua bijak dan tidak boleh terlalu mengikuti kemauan anak untuk
membawa kendaraan bermotor. Jika belum cukup umur dilarang dan selalu
diingatkan terus.
"Dalam pola
asuh kepada anak, sebagai orang tua harus bijak. Sayang bukan berarti segala
keinginan anak dipenuhi dan bijak dalam menempatkan arti bangga bila anaknya
bisa berbuat lebih atau berbeda dengan yang lain," ujarnya.
Ia mengatakan di
MIN anak-anak dilarang membawa kendaraan bermotor. Kalau bawa sepeda silakan. "Mereka
sekarang banyak yang bawa sepeda kayu. Hanya saya juga perlu penyuluhan untuk
anak-anak dengan Polsek Aesesa. Guru hanya bisa memantau di sekolah. Di luar
peran keluarga dan masyarakat. Kadang kita kecewa juga orang tua suka bangga
bila anaknya bisa bawa motor ya dan masyarakat juga mendiamkan seolah tidak
peduli," ujarnya. Ia mengatakan padahal sejak dini anak-anak harus kita
tanamkan disiplin dan patuh pada aturan yang berlaku khususnya berlalu lintas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar